Tips dan Trik Bicara Hebat di depan Umum

posted in: Event | 0

Oleh : Krisna hayuning fadlilah

 

 

Menurut sebagian orang, berbicara didepan umum bukanlah hal yang mudah. Berbagai macam hal terjadi saat menjelang aktivitas berbicara didepan umum seperti demam panggung, gemetar, tangan terasa sedingin es, gagap, sakit perut dan lain sebagainya. Tentu saja semua itu, ada tips untuk mengatasinya. Kali ini penulis akan memaparkan tips dan trik berbicara didepan umum, bukan hanya sekedar berbicara, namun juga berbicara yang positif, inspiratif dan bermanfaat bagi pendengarnya. Berikut adalah tips dan trik yang ingin kita bahas :

 

Bicaralah dari Hati

Seperti kata orang, “yang dari hati, akan sampai ke hati”. Bicara dari hati, terkait erat dengan ketulusan, kejujuran disertai kelembutan hati. Seseorang yang berbicara berasal dari hati, akan mendapatkan perhatian audience dengan baik, cenderung dapat dipercaya dan menentramkan hati pendengar. Karena berbicara dari hati adalah kunci berbicara hebat orang-orang sukses.

 

Tersenyumlah

Senyum mu mengalihkan duniaku. source: unsplash.com

Senyuman, tidak hanya membahagiakan, namun juga membuat seseorang yang bersedih menjadi bahagia. Seperti quotes yang sedang populer “Jangan bahagia baru tersenyum, namun tersenyumlah, kamu akan bahagia. Ini benar dan terbukti adanya, mereka yang selalu tersenyum manis dengan tulus disertai keramahan, akan mendapatkan penghargaan dari banyak orang dan tentu saja akan menumbuhkan perasaan nyaman orang lain saat dalam aktivitas sosial. Senyumanlah yang membuat mereka merasa diperhatikan. Berdasarkan penelitian terkini, senyuman juga membantu mengurangi rasa takut saat berbicara didepan umum, menarik simpati orang lain dan menumbuhkan pernghargaan bagi yang melihat. Jadi mulai sekarang, jangan ragu lagi untuk tersenyum J

 

Jujur lebih baik

Jujur, bukan hanya baik dimata Alloh SWT, tapi juga dimata hamba-hambanya yakni manusia. Seseorang yang berbicara jujur, akan terlihat melalui ketegasannya dalam mengutarakan pendapatnya, terlihat tulus dan menumbuhkan kepercayaan audience. Sebagaimana rasulullah SAW bersabda “,Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantar ke surga. Sungguh kebohongan akan mengantarkan kepada dosa dan dosa akan mengantarkan kepada neraka (HR Bukhari-Muslim).

 

Buatlah Topik yang Pendengar Sukai

Tak kenal, maka tak sayang. Saat pembicara tidak mengenal siapa audiencenya seperti tingkat pendidikannya, usia, minat dan hobby audience maka proses komunikasi dan bertukar ilmu, tidak akan maksimal. Maka dari itu, pembicara otomatis harus mengenali audience sekaligus mengetahui minat dari audience karena audience sudah barang otomatis mendengarkan dengan baik jika apa yang dibahas, membuat mereka tertarik atau yang mereka minati. Selanjutnya saat menjadi pembicara, perhatikan acaranya, sesuaikan dengan topik yang dibahas (misalnya: saat acara kematian, tidak seharusnya membicarakan kisah asmara dan saat acara pernikahan, tidak seharusnya membahas bencana alam), analisis siapa saja audience anda dan minat mereka.

 

 

Kiat Menjawab Pertanyaan

Bertanyalah. Source: unsplash.com

Pertanyaan adalah hal yang menakutkan bagi sebagian pembicara, bahkan menjadi momok terbesar. Disinilah kita sebagai pembicara, dituntut untuk menguasai materi, bahkan diluar materi. Jika pembicara tidak yakin atas jawabannya sendiri, ini membuat pembicara kurang berwibawa dan juga tidak kompeten. Langkah antisipasi yang cocok adalah saat presentasi, anda sebagai pembicara harus memastikan audience anda memahami secara keseluruhan apa yang anda bahas. Saat ada audience yang bertanya usahakan siapkan waktu khusus saat bertanya, jangan sampai ada audience bertanya saat anda sedang berbicara, ini akan membuat pendengar lainnya merasa terpecah konsentrasinya, Tanya nama audience yang bertanya, lalu sebut lagi saat anda menjawab pertanyaannya, ulangi pertanyaannya agar lebih jelas dan jawab pertanyaan tersebut dengan bahasa yang sederhana, lugas dan buktikan dengan beberapa pengetahuan anda sesuai pertanyaan audience.

 

.

.

.

.

.

.

Comments are closed.