Sharing Online GPAN Business Consultant

posted in: Esai, GPAN Pusat | 0

Sharing Online 15 Desember 2018

Sharing Online kita kali ini diisi oleh Kak Nabella Duta Nusa, M.Acc, Ak, CA, atau biasa dipanggil Kak Bella.

 

Diskusi ini dibagi beberapa sub bagian pembahasan:

– Financial freedom & problem

– Pendapatan dan Pengeluaran

– Create your goals

– Investasi & sumber lainnya

 

 

*1. Financial Freedom & Problem*

 

Sebagai generasi millennial, kita dihadapkan pada masa yang katanya penuh dengan ketidak pastian, termasuk perihal keuangan pribadi. Setiap individu tentunya ingin mencapai apa yang dinamakan Financial Freedom, lalu apa itu financial freedom?

 

Ada beberapa versi definisi dari Financial Freedom:

Kondisi ketika seseorang bisa mencukupi kebutuhan dan gaya hidup tanpa harus bekerja (Raharjo, 2013).

 

Jika tak lagi mengeluarkan banyak tenaga dan waktu untuk mencukupi kebutuhan dan jumlah penghasilan setidaknya tiga kali dari pengeluaran (Imansyah, 2014).

 

Dapat mencukupi kebutuhan pokok, dana pensiun dan dana pendidikan tersedia, dana darurat aman, dan masih bisa melakukan hal-hal menyenangkan, seperti berlibur (Endarto, 2014).

 

Merupakan sebuah konsep tentang kebebasan secara keuangan, dimana seorang individu memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tidak memiliki hutang, serta memiliki cadangan yang cukup untuk menopang kehidupan sesuai dengan standarnya masing-masing.

 

Jadi, sebenarnya standar freedom seseorang itu berbeda satu dengan lainnya. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor yaitu Jumlah tanggungan yang mempengaruhi pengeluaran bulanan, gaya hidup, jumlah pendapatan, perbedaan persepsi tentang “freedom” itu sendiri

 

Ada yang bilang, saya bisa liburan ke luar negeri setahun sekali beserta sanak keluarga, itu sudah freedom. Sedangkan di belahan bumi lainnya, ada seseorang yang “bisa makan sehari tiga kali saja itu sudah freedom”.

 

Secara umum, beberapa orang melihat freedom itu, Bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari, Bebas hutang, Cukup untuk sampai hari tua, Cukup untuk sampai memberikan warisan kepada keturunannya, Dan standar lainnya, termasuk rasa syukur dan cukup yang sangat berbeda-beda untuk setiap orang.

 

Selain ada Financial Freedom, ada yang selalu bersanding juga dengannya, yaitu Financial Problem.

 

Nah, untuk mencapai financial freedom tentunya akan menghadapi yang namanya financial problem atau permasalahan keuangan. Permasalahan setiap orang tentunya berbeda: Yang paling umum dan sering terjadi adalah banyaknya pengeluaran dan sedikit (tidak cukup) nya pemasukan, Gaya hidup yang tidak sesuai dengan pendapatan (terlalu tinggi), Adanya hutang (cicilan rumah, kendaraan, atau kartu kredit)

 

Mana nih yang paling susah dikendalikan? Sebagian besar orang menjawab “life style”. 😷

 

Karena secara psikologis, dengan naiknya pendapatan orang merasa WAJAR jika standar hidupnya juga naik. Dengan standar hidup yang naik, maka biaya hidup pun akan naik.

 

Setiap individu yang bilang ada problem sama keuangannya, itu berarti pemasukan nya tidak cukup mengimbangi pengeluaran. Prinsip keseimbangan dalam mengelola keuangan benar-benar digunakan.

 

 

*2. Pendapatan dan Pengeluaran*

 

Pendapatan adalah sumber pemasukan uang seseorang, dari pekerjaan utama maupun sampingan. Jadi maksudnya, pendapatan itu tidak melulu gaji, namun juga pemasukan dari aktivitas lainnya yang diusahakan sendiri.

 

Oke sekarang kita bahas pengeluaran yaaa. Setiap orang pengeluarannya berbeda-beda, tergantung dari: Status (single/ menikah/ menikah dan memiliki anak/ duda/ janda), Tanggungan lain (orang tua/ mertua/ saudara/ anak asuh/ dll), Usia, Pekerjaan, Cicilan, Gaya hidup

 

Jenis pengeluaran pun bermacam-macam: kbutuhan pribadi (primer, sekunder), Belanja kebutuhan rumah (primer, sekunder), Biaya pendidikan dan kesehatan (jika ada), Uang transportasi, Uang telekomunikasi, Pinjaman/cicilan, Hiburan, Sosial (menyumbang, donasi), Lain-lain (asuransi, dsb).

 

  1. Cek ASET, adalah total dari semua uang yang ada (cash on hand maupun di bank), aset investasi (saham, obligasi, kepemilikan modal dalam suatu usaha, atau investasi lainnya), dan aset tetap (tanah, rumah, kendaraan, emas, dan lain-lain).

 

  1. Cek KEWAJIBAN, adalah total dari semua kewajiban kita terhadap pihak lain, misal hutang bank, atau hutang kepada pihak lain yang belum dibayarkan.

Cashflow ini dipengaruhi oleh PENDAPATAN dan PENGELUARAN bulanan kita. Jika dirata-rata, “sisa” dari pendapatan – pengeluaran kita sama dengan angsuran bulanan kewajiban kita, menurut saya itu masih cukup aman.

 

 

*3. Create your goals*

 

Setelah cek kesehatan dan memahami posisi keuangan kita, selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah menetapkan goal, baik jangka pendek, maupun jangka panjang.

 

Contoh goal:

 

Very short term (di bawah satu tahun)

  • Ganti hape atau laptop

 

Short term (1-3 tahun)

  • Liburan ke Bali
  • Menikah

 

Medium term (4-5 tahun)

  • Beli tanah
  • Beli kendaraan baru
  • Dana pendidikan anak
  • Umroh sekeluarga
  • Haji suami dan istri
  • Liburan ke luar negeri sekeluarga

 

Long term (≥6 tahun)

  • Rumah kedua
  • Mobil baru, dsb

 

Tulis dalam bentuk tabel, buat kolom goals —> kemudian sampingnya adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memenuhi goal tersebut.

 

Berapa nominalnya? Itulah Goal Keuangan kita untuk beberapa jangka waktu. Goal ini bisa dijadikan target yang kemudian di-breakdown ke dalam “aktivitas apa saja yang bisa dilakukan untuk mencapainya”.

 

Untuk mencapai goal keuangan, ada beberapa sumber yang bisa kita andalkan:

– Gaji/ penghasilan tetap

– Investasi

– Pekerjaan sampingan

 

 

*4. Investasi dan Sumber Lainnya*

 

Teman-teman pasti sudah paham apa itu investasi, secara awam, investasi merupakan kegiatan memberdayakan aset yang dimiliki dengan tujuan untuk mendapat keuntungan. Jenis investasi:

  1. Investasi saham.
  2. Investasi properti.
  3. Reksa dana.
  4. Investasi emas

 

Teman-teman bisa melakukan investasi saham melalui perusahaan sekuritas, bank umum juga memiliki anak perusahaan yang biasanya mengelola investasi seperti M*ndiri Sekuritas.

 

Nah, kalo sumber lainnya dari mana? Banyak. Beberapa orang melakukan bisnis sampingan selain pekerjaan utama mereka, kita sebut Side Hustle.

 

Intinya, sepanjang itu bisa menambah pendapatan bagi kita dan tidak mengganggu.

[12/15, 23:46] GPAN Jogja Mbk Retno: *Sesi Tanya-Jawab:*

 

  1. Sejak kapan sih, Kak Bella mulai tertarik dengan dunia akuntansi? Dan kalo boleh tahu, apa sih yang menarik menurut Kak Bella?

 

Yang menarik adalah, saya jadi paham pengelolaan keuangan sebuah bisnis, karena keuangan merupakan generator utama sebuah bisnis.

Kebetulan hari ini diminta sharing tentang pengelolaan keuangan pribadi, itu juga sangat menarik. Ada aspek psikologi yang harus juga diperhatikan dalam mengelola uang.

 

  1. Cara mengelola keuangan organisasi

 

Secara sederhana, pelajari LAPORAN KEUANGAN organisasi –> Cek masing-masing prosentase dari masing-masing pos,

Nah berarti pembuatan laporan keuangan ini menjadi aktivitas penting dalam perusahaan, karena menunjukkan posisi keuangan organisasi tersebut

Aktivitas pembuatan laporan keuangan merupakan ranah bidang Akuntansi. Berarti kalau mau bisa buat laporan keuangan, harus paham Akuntansi dasar

 

  1. Cara mensiasati agar bisa nabung

 

Cara untuk mengelola keungan Kuncinya dala dua Menekan pengeluaran atau Menambah pendapatan. Kalau gaya hidup sudah “ditekan”, semoga tidak sampai tertekan ya,,, maka cari peluang untuk menambah pendapatan.  Seperti yang saya bahas di atas, bisa dengan Investasi atau Sumber lainnya. Jika investasi berarti membiarkan uang “beranak pinak”, jika melakukan bisnis sampingan berarti bisa tanpa modal tapi “menggadaikan waktu, tenaga, dan pikiran” untuk mendapat pendapatan tambahan.

coba ubah prosentase nabung, dibagi dua nabung dan invest

Cari tau tentang Compounding Effect di google agar paham mengapa sebaiknya kita investasi, bukan sekedar menabung.

 

  1. Strategi (to do list) biar ngga masuk kategori millenial hura-hura club

 

Utamakan INVESTASI, atau minimal nabung, di awal saat gajian. Misal pendapatan 5 juta. Minimal, misal 1 juta, masuk rekening investasi, atau beli saham/ reksadana.

Ikut Tabungan Rencana yang ada di bank, yg secara otomatis memotong rekening kita untuk dialihkan ke tabungan yg tidak bisa sewaktu-waktu diambil

Batasi hura-hura tadi, misal sebulan maksimal berapa kali nongkrong

dan beranikan menolak pada ajakan-ajakan sesat, misal, sudah ngga ada “dana hura-hura”, tapi ada teman yang ngotot ngajak makan di kafe mahal, beranikan untuk mengontrol diri dengan mengajak ke tempat yang lebih low budget, atau…..makan di rumah saja 😂

 

  1. Reksadana itu bahaya ngga sih?

 

Semua produk investasi mengandung resiko, namun levelnya berbeda-beda

Bisa dicermati, saham itu produk investasi yang resikonya bagi sebagian orang tinggi, karena harga bisa naik dan turun setiap saat. (ini termasuk pengganggu mood nomor satu bagi saya, hehe)

 

Bisa dicermati, saham itu produk investasi yang resikonya bagi sebagian orang tinggi, karena harga bisa naik dan turun setiap saat. (ini termasuk pengganggu mood nomor satu bagi saya, hehe)

 

Sebaiknya pelajari dulu produk reksa dana nya, lihat history return nya, pastikan pilih reksadana yang dikelola oleh lembaga yang tidak diragukan kredibilitasnya

 

 

  1. Cara mengatur dana darurat

 

Cara mengatur dana darurat adalah Pengeluaran bulanan anak kos, menjadi pembahasan menarik yang perlu keahlian khusus kayaknya nih. Apalagi kuliah sambil kerja, yang kamu harus atur tidak hanya keuangan, tapi juga energi dan waktu yang “jangan sampe malah ngehabisin uang lebih banyak”

 

Yang bisa dilakukan adalah Analisis Pengeluaran, coba buat beberapa pos pengeluaran seperti: Biaya kos, makan dan minum, pulsa, bensin, fotokopi dan kebutuhan kuliah, biaya hura-hura walopun sedikit.

 

Perhatikan dari pos-pos tersebut, mana yang kira2 bisa di tekan, menurut saya “biaya hura-hura” itu yang paling mungkin ditekan ya

 

Setelah tau jumlah dari masing-masing pos, coba jumlahkan, nah, angka tersebut merupakan jumlah uang yang minimal kamu “adakan” setiap bulannya

 

  1. Kesulitan ketika menjadi seorang akuntan

 

Kesulitan ketika menjadi seorang akuntan (ketika menemui kesulitan), ingat bahwa karir itu dibentuk oleh: PASSION – KEMAMPUAN – PELUANG

 

Passion saya di kesehatan, tapi peluang dan takdir Tuhan membawa saya ke dunia akuntansi, maka saya harus bisa mengubah MAU saya ke dunia baru saya. Butuh komitmen lebih itu ya 🙂

 

  1. Seberapa penting administrasi keuangan dalam rumah tangga

 

Keuangan dalam rumah tangga termasuk aspek penting. Jangan sampai menjadi sumbu masalah di kemudian hari.

 

Saya yang belum menikah saja punya hitungan di MS excel untuk pengelolaan keuangan hehe. Karena uang juga menjadi salah satu stressor bagi manusia

 

Tapi itu pilihan, saya hanya menyarankan sebaiknya dicatat, minimal cash flow (uang masuk dan keluar), bagus lagi kalau bisa identifikasi jumlah aset dan hutang.

 

  1. Cara mengatur anggaran untuk “dana hobi”

 

Cara mengatur anggaran untuk keluarga dan hobi adalah dengan mengatur porsinya. Jangan sampai “demi hobby” kita jadi ngga bisa nabung dan investasi.

Dunia penuh ketidakpastian bro, jangan lupa sisihkan untuk nabung dan investasi.

 

  1. Cara agar terbiasa menabung

 

Sesaat setelah terima gaji, “jangan biasakan langsung ngrasa jadi orang kaya” 😂

 

Cara ekstrimnya, paksakan diri langsung sisihkan sebagian pendapatan untuk nabung

 

Berani menolak atas ajakan-ajakan yang kurang mendukungmu untuk nabung

 

Besok kalo terima duit, langsung sisihkan buat nabung yaaa, kalo bisa dicatat, biar ngga dipakai2 uang tabungannya.

 

  1. Bagaimana cara menyesuaikan kemampuan keuangan, agar tidak terjerumus pada 3F

 

Kuncinya, KOMITMEN. Kendalikan egonya.

 

  1. Gimana caranya agar tidak tergoda untuk ngambil tabungan

 

Kalau memang itu sangat urgent dan harus, menurut saya ngga masalah, karena itu mungkin memang kebutuhan yang harus dipenuhi.

Intinya, kita menyisihkan untuk menabung, itu kan memang untuk membiayai suatu kebutuhan, jika memang kebutuhan mendesak, ngga masalah.

*Closing Statement*

 

_”Selalu belajar untuk mengelola keuangan, bukan karena kita matre, tapi karena kita ingin hidup dengan lebih aman dan terkendali, sekarang dan di masa yang akan datang.”_

 

_”Pengelolaan keuangan setiap individu tidak bisa disamakan, karena terima dan keluarnya berbeda-beda. Asal pintar mengendalikan diri, menurut saya, urusan keuangan juga akan terkendali.”_

 

_“Oh ya satu lagi, sisihkan untuk membantu sesama juga, walaupun sedikit, tapi menurut saya itu akan berdampak berlipat ganda kebaikan bagi kita kedepannya.”_

 

 

*- Nabella Duta Nusa, M. Acc., Ak., CA.*

 

 

Comments are closed.