Pada hari minggu (9/5), teman-teman relawan GPAN Kediri mengadakan agenda rutin di bulan Ramadan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diberi nama Ramadan Camp, tahun ini mereka menamakan agenda tersebut dengan Senyum Ramadan. Karena tidak seperti dulu yang pelaksanaannya lebih dari satu hari dan harus menginap, tahun ini agenda Ramadan hanya dilaksanakan dari pagi sampai sore hari. Lalu kata ‘senyum’ diangkat dengan makna kebahagiaan karena bisa melaksanakan agenda di bulan Ramadan kembali. Mengingat tahun kemarin agenda di bulan Ramadan tidak terlaksanakan akibat maraknya penyebaran Covid-19. Di tahun ini para relawan GPAN Kediri lebih siap berkegiatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Meskipun ada beberapa tempat yang memberi izin untuk melakukan kegiatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, namun dalam proses menemukan tempat tersebut para relawan sedikit kesusahan. “Kendala yang dihadapi oleh panitia yaitu tempat. Pada akhirnya kami mendapat tempat di area yang jauh dari pemukiman warga, yang mana area tersebut ada di tengah sawah. Sebuah MTs yang cukup luas dilengkapi dengan masjid,” ungkap Robi selaku ketua pelaksana Senyum Ramadan.
Kegiatan Senyum Ramadan ini dimulai pukul 08.30 WIB, meliputi: pembagian kelompok, materi puasa, game, menonton film, ngabuburit, menulis puisi, membuat origami, pembagian doorprize, hingga buka bersama. Pesertanya merupakan murid-murid TPQ Desa Pagut berusia 6-11 tahun berjumlah 25 anak. Kegiatan ini pun juga menggandeng teman-teman dari YBM (Yayasan Baitul Maal) BRI untuk berkolaborasi.
“Warga sangat antusias dalam kegiatan Senyum Ramadan ini. Mereka sangat senang karena anak-anak mereka mendapatkan ilmu-ilmu yang disampaikan oleh kakak pendamping dalam kemasan yang berbeda,” tutur Robi.
“Kami juga mendapat hal baru, yaitu kami bisa menambah persaudaraan, menambah ilmu, serta pengalaman. Dari pesertanya sendiri juga mendapat ilmu yang lebih variatif,” tambahnya.
Banyaknya kegiatan, tidak menyurutkan semangat para peserta. Mereka tetap mengikuti semua rentetan agenda hari itu sejak pagi hingga maghrib tiba. Bahkan semua kuat berpuasa hingga maghrib. Tidak ada yang rewel ataupun menangis. Untuk mengapresiasi hal tersebut, panitia berinisiatif untuk memberikan hadiah berupa snack untuk setiap kelompok.
Robi berpesan, “Saya sebagai ketua pelaksana sangat senang dan kagum terhadap antusias peserta. Semoga setelah acara Senyum Ramadan, para peserta menjadi lebih senang membaca dan menulis. Setidaknya mereka mampu menulis puisi untuk kedua orang tua mereka, seperti yang diajarkan oleh kakak-kakak panitia. Selain itu tidak lupa, mereka harus menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan.”
“Harapan untuk ke depan mudah-mudahan Senyum Ramadan bisa terlaksana lebih baik lagi di tahun-tahun selanjutnya,” tutup Robi.