SAHABAT SEJATI

OLEH : AULIA SA’ADAH

 

Sahabat.

Sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita pastinya. Siapa yang tidak pernah punya sahabat? Pasti kalian semua mempunyai sahabat. Entah itu sahabat saat kecil, sahabat saat remaja, sahabat dewasa dan sahabat dari kecil sampai dewasa.

Sahabat adalah seorang teman terbaik yang selalu ada di sisi kita, mengetahui baik buruknya diri kita, mengerti apa yang kita rasakan, tidak pernah menjatuhkan satu sama lain, suka duka di jalani bersama.

 

Aku mempunyai dua orang sahabat saat aku masih kecil. Kami selalu bermain bersama dan sekolah kami bertiga pun sama saat SD. Karena dulu kami pernah berpikiran bahwa “kami harus terus bersama.” Kelas pun kami atur supaya kami sekelas, walaupun kami  tidak satu bangku karena tidak mungkin kami duduk bertiga. Berangkat sekolah pun kami menjemput satu sama lain supaya kami bareng berangkatnya,  pulang pun kami bertiga.

Dan benar ketika itu kami masih terus bersama. Sampai akhirnya kami dipisahkan dengan pola pikir yang sudah mulai berbeda (kami berbeda sekolah ketika SMP). Kami pun sudah mulai sedikit jauh, karena kami mulai dengan suasana baru, teman-teman baru saat SMP. Kami tetap meluangkan waktu untuk bertemu sekedar main menghilangkan rasa rindu saat tertawa dan sedih bersama. Sampai 3 tahun berlalu dan kami pun lulus SMP.

Aku mulai berpikir kami akan tambah jauh karena pola piker kami makin berbeda karena kami semakin dewasa dan menentukan jalan kami sendiri, ditambah lagi salah satu dari kami harus pergi untuk melanjutkan pendidikannya jauh diluar kota. Ketika waktu perpisahan datang kami merasa sedih harus berpisah sejauh ini, karena kami belum pernah sejauh ini sebelumnya. Salah satu dari kita pun harus keluar kota untuk melanjutkan pendidikannya. Tinggal aku dan satu sahabatku, tapi kita pun sama jauhnya dengan sahabat aku yang ada di luar kota karena kami berdua berbeda SMA, suasana baru, teman baru dan pola pikir yang tambah dewasa. Kami berdua hampir tidak pernah bertemu karena sibuk dengan kegiatan di sekolah yang bener-benar semakin padat. Meluangkan waktu sedikit pun tidak. Kami benar-benar sangat jauh, jauh sekali sampai untuk berkomunikasi pun kami tidak.

Akhirnya kami pun LULUS bersama dan ternyata kita berkumpul kembali ketika sahabat ku yang di luar kota kembali. Sampai saat ini kita tetap bersama-sama dan benar kami pun kembali berkumpul dan bersama-sama melanjutkan pendidikan kami. Walaupun kami sempat merasa jauh tapi kami berkumpul lagi. Kami tidak pernah lupa dengan kata-kata kami waktu kecil “kami harus terus bersama.”

Sahabat, walaupun kita sempat jauh, berbeda cara berpikir, tujuan dan cita-cita. Tapi kalian tetap sahabat terbaik ku sampai kapan pun.

Comments are closed.