Putri Awan

Oleh : Shufi Awaliyah

Alkisah, ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Berlian. Aleandra Kim, ratu dari kerajaan tersebut sangat berambius. Oleh karena itu, beliau menginginkan salah satu dari VI putrinya menikah dengan Raja Aldiano Prasatya dari Kerajaan Matahari untuk perluasaan wilayah kerajaannya. Kemudian, ratu ingin mengumumkan hal tersebut kepada VI putrinya. Akan tetapi, ratu teringat bahwasannya VI putrinya sudah menikah semua.

Ratu berpikir sejenak.

“Bagaimana ini? VI putri ku sudah menikah. Kalau aku tidak memperluas wilayah kerajaan ini, bagaimana aku bisa menguasai seluruh Negeri Awan?”

Tiba-tiba saja ratu teringat bahwa, ada salah satu maid yang kecantikannya mengalahkan VI putrinya. Maid tersebut bernama Lily Cream. Akhirnya, ratu merencanakan niatnya untuk menjodohkan Lily dengan Raja tersebut.

“Maid…maid…panggilkan Lily sekarang juga!”

“Baiklah ratu.” Maid tersebut mencoba mencari Lily dikamarnya. Sesampainya, maid mecoba mengetuk pintu kamar Lily.

“Tok….tok….Lily open the door.”

“Yes…..wait a minute please.”

“Ada apa maid malam-malam begini? Apakah kamu membutuhkan bantuanku?”

“Lily kamu dipanggil oleh ratu dikamarnya sekarang.”

“Baiklah, aku akan kesana sekarang juga, terimakasih maid.”

“Excuse me, ada apa ratu memanggilku kemari?

“Aku ingin kau ku nikahkan dengan Raja Aldiano dari Kerajaan Matahari. Apakah kau bersedia?”

“Ratu te..tapi, bagaimana mungkin? Sa…sa…saya hanya pembantu dikerajaan ini. Bagaimana ratu bisa berpi….”

“Sudahlah kau hanya turuti perkataan ku saja. Kalau kau membatah satu kata dari ku, kau akan ku bunuh. Ingat itu!”

“Ba…baiklah ratu akan ku turuti perintah mu.” Akhirnya Lily pun menuruti perkataan ratu dengan terpaksa.

“Lily dengarkan baik-baik aku menjodohkan mu hanya sekedar untuk ekspansi kerajaan ini. Yang harus kau lakukan adalah mendapatkan hatinya saja. Mudah bukan?” Sambil tersenyum licik.

“Ba…baiklah ratu akan kuturuti semua perintah mu.” Setelah mendengar perkataan ratu, Lily merasa sangat sedih. Pasalnya, ia hanya dijadikan umpan agar ratu tersebut dapat melakukan ekspansinya.

Keesokan harinya, ratu ingin mengundang Raja Aldiano ke Istananya dengan cara mengadakan pesta dikerajaannya.

“Maid…maid…aku ingin mengadakan pesta dikerajaan ini pada malam hari. Kau harus persiapkan pestanya sekarang juga. Mengerti?”

“Baiklah ratu, akan ku laksanakan perintah mu.”

“wait…kau harus siapkan juga pakaian, aksessoris, dan semua kebutuhan Lily mulai hari ini.”

“Baiklah ratu.”

Para pekerja Istana sedang sibuk mengurusi acara yang akan diadakan dikerajaan ini. Sampai salah satu pekerja tersebut ada yang penasaran mengapa ratu mendadak mengadakan acara pesta dikerajaan ini.

“Hey…apa kau tahu kenapa ratu, mendadak mengadakan pesta? Biasanya beliau mempersiapkan acara ini 1 minggu sebelumnya.” Kata salah satu maid.

“Kalau aku tak salah dengar, sepertinya ada salah satu maid yang akan dijodohkan dengan Raja Aldiano. Beruntung sekali ya maid tersebut. Asal kau tahu ya Raja Aldiano itu terkenal tampan di negeri ini.”

“Really? Woow…luckliy maid. Aku ingin menjadi maid tersebut. Apakah kau tahu siapa maid yang akan dijodohkan olehnya?”

“aku tak tahu siapa maid tersebut. Mungkin maid itu saya. Hahaha….” kata Maid tersebut sambil tertawa.

“Mana mungkin kau, mungkin yang dimaksud itu aku. Hahaha…” Tanpa mereka sadari ada seorang kepala pelayan yang sedang mendengar pembicaran tersebut. Dan langsung mengahampirinya.

“Hey…kalian sedang apa? Kenapa kalian tertawa. Kalian mau ku usir dari Istana ini? Berani-beraninya kalian membicarakan hal ini. Sekali lagi kalau kalian sedang membicarakan hal ini. Akan ku bunuh kalian semua! Mengerti?”

“Ba…baik ketua. Maafkan atas kelancangan kami. Kami tidak akan membahas hal ini lagi.”

“Cepat selesaikan tugasnya sebelum matahari tenggelam!”

“Baik ketua.”

“Bagaimana ini? Apa yang harus ku lakukan? Apa aku harus menuruti perkataan ratu atau aku pergi dari istana ini? Tapi, tak semudah itu aku bisa pergi dari sini.” Kata Lily dengan raut wajah sedih.

“Tok…tok…excuse me.” kata salah satu maid yang ditugaskan oleh ratu.

“Yeah…wait a minute.” Lily beranjak dari tempat tidur kemudian menuju pintu kamar dan membukanya.

“Saya ditugaskan untuk membantu anda. Apa yang perlu ku lakukan nona?”

“Kau tak perlu membantu ku, aku bisa mengurus diri ku sendiri.”

“Tapi nona, aku disuruh oleh ratu untuk membantu nona. Aku tak mungkin menolak perintah dari ratu.”

“Baiklah kau boleh membantu ku. Tapi, kau jangan memanggilku nona. Panggil saja aku Lily. Okey?”

“Terimakasih nona hmm…maksud saya Lily. Lily apakah kau sudah mempunyai gaun untuk pesta nanti malam?”

“Not yet. Aku bingung ingin memakai apa? Pasalnya aku tak punya gaun yang indah di lemari ku.” Kata Lily sambil sedih.

“Okey no problem Lily. Ratu sudah memilih gaun yang indah untukmu beserta aksessorisnya. Kau hanya perlu bersiap-siap saja.”

“Okey aku akan bersiap-siap.” Kata Lily senang.

“Aku akan membawa gaunnya beserta aksessorisnya kemari.”

Setelah beberapa jam kemudian, matahari sudah tenggelam. Dan pesta pun akan segera dimulai. Akhirnya Lily sudah rapi. Betapa terkejutnya maid melihat penampakan didepan cerminnya.

“Woww… kamu sangat cantik Lily. Lihat dirimu nampak berbeda sekali. Aku yakin Raja Aldiano akan terpesona melihatmu.”

“Kamu bisa aja, mana mungkin seorang raja terpandang sepertinya akan terpesona oleh ku? Bahkan saya tidak memiliki keturunan seorang bangsawan.”

“Hey Lily kau tak boleh begitu. Kau harus percaya diri. Aku yakin dia pasti akan terpesona oleh kecantikan mu.” Saat mereka sedang berbincang-bincang Ratu Alexandria Kim menemui Lily dikamarnya dan terkejut. Betapa cantiknya Lily dengan gaun yang dipilih oleh Sang Ratu. Ratu pun tersenyum licik dan berpikir bahwa rencananya pasti akan berhasil.

“woww…kamu cantik sekali Lily. Kamu pantas memakai gaun ini dan ingat kau harus bisa menaklukan hati raja tersebut.”

“Terimakasih ratu atas pujiannya. Baik ratu.” Ratu pun mengajak Lily untuk keruang pesta. Sesampainya mereka, semua mata tertuju pada kecantikan Lily. Begitu pun dengan Raja Aldiano. Raja tersebut sangat terpukau oleh kecantikannya dan berpikir untuk menjadikan Lily istrinya.

“Maaf sebelumnya saya terlambat, saya ingin memperkenalkan kepada tamu undangan. Perkenalkan wanita cantik yang ada di sebelah saya adalah Lily. Dia adalah anak angkat saya. Dan saya ingin menikahkan Lily dengan tamu yang saya undang pada malam ini yaitu Raja Aldiano Prasatya dari Kerajaan Matahari.” Sontak semuanya pun terkejut. Begitu pun dengan raja dan Vi putrinya. Bahkan VI putri tersebut tak mengetahui rencana ratu. Mereka pun protes atas perkataan ratu.

“Ratu mengapa kau berbicara seperti itu didepan umum? Apakah kau tak waras? Mengapa kau tak bilang kepada kami semua?”

“Putri ku, maafkan ratu karena tak membicarakan hal ini kepada kalian. Aku hanya ingin membalas budi atas kebaikan Lily. Karena Lily selalu memperhatikan ku, merawat dan sayang terhadap ku. Sedangkan kalian hanya sibuk dengan urusan masing-masing. Oleh karena itu, Aku akan membalas kebaikan Lily dengan cara menikahkannya dengan Raja Aldiano. Apa aku salah?” kata ratu sambil terlihat sedih.

Semuanya pun terdiam termasuk VI putri tersebut. Akan tetapi, raja tersebut menanggapi perkataan ratu.

“Ratu mengapa kau berani sekali mengambil keputusan seperti itu? Mengapa kau tak bilang terlebih dahulu kepada ku? Seandainya aku menolak perjodohan ini, bagaimana?”

“Aku sengaja ingin membuat surprise kepada mu. Kalau pun kau tak mau aku akan menjodohkannya dengan Raja Albeno Sastra dari Kerajaan Langit. Beliau pasti akan langsung menyetujui perjodohan ini.”

Raja Aldiano tak rela bahwa Lily akan dipersunting dengan raja tersebut. Akhirnya, Raja Aldiano menyutujui perjodohan yang dibuat oleh ratu. Selama pesta dimulai, Raja Aldiano beberapa kali melirik sang pujaan hatinya. Akan tetapi, Lily tak meresponnya. Raja tersebut geram mengapa Lily tak merespon lirikannya? Apa aku tak tampan? Mana mungkin, wanita-wanita yang ada disini selalu melirik ku. Pikir Raja Aldiano. Akhirnya raja tersebut menghampiri Lily.

“Hey…kenapa kamu tak meresponnya? Apa kekurangan ku?” Kata raja geram.

“Bukannya aku tak mau merespon hanya saja, aku tak suka berada disini. Aku tak terbiasa.”

“Bohong…aku tau kamu senang disini, karena kamu sekarang menjadi pusat perhatian.”

“Tidak. Aku tidak bohong.”

“Okey…baiklah sekarang ikut denganku.”

“Kita mau kemana? Apa yang kau lakukan lepas…atau aku akan teriak.”

“Teriak saja, aku tak takut. Lagi pula aku mengajak mu ke taman belakang istana. Disana sepi dan kau bilang tak suka keramaian, bukan? Aku pun juga sama seperti mu makanya aku mengajak kau kesini. Memangnya kau berpikir aku akan membawa mu kemana? Hahaha…..”

Lily pun salah tingkah dibuatnya.

“hmm….a…aku tak berpikir seperti itu. Aku hanya waspada saja. Memangnya salah.” Kata Lily sambil menyembunyikan rona merah diwajahnya.

“Lihat pemandangannya indah, bukan? Sama seperti nama mu indah.” Kata raja sambil tersenyum simpul.

Rona merah diwajah Lily semakin bertambah. Karena malu Lily berpura-pura tertidur di bangku taman meghadap kanan sedangkan Raja Aldiano di sebelah kiri Lily.

Hening sejenak

“Lily kita masuk, udara disini semakin dingin khawatir kamu akan terkena flu.”

Akan tetapi, Lily tak kunjung bangun. Pasalnya ia sudah terlelap.

“Ly…ayo kita masuk. Ly nanti kau ak…kamu tidur Ly, bisa-bisanya kamu tertidratu ur disini.”

Akhirnya raja tersebut membawa Lily kedalam istana. Tanpa mereka sadari Ratu Alexandria melihat dan tersenyum licik. Akhirnya rencana ku berhasil.  Pikir ratu.

Keesokan harinya, Lily terbangun dari tidurnya. Ia pun teringat bahwasaanya semalam ia tertidur di belakang Taman Istana. Ia pun berpikir.

“Siapa yang membawa ku kemari? Seingat ku kemarin aku bersama Raja Aldiano di belakang Taman Istana. Atau mungkin raja tersebut yang membawa ku kemari?” Memikirkan hal tersebut membuat wajah Lily merona dan tanpa disadarinya, membuat hati Lily senang.

Sedangkan Ratu Alexandria sedang merencanakan niat jahatnya untuk menguasai seluruh Negeri Awan. Akan tetapi, niat jahat tersebut didengar oleh salah satu maid yang tak sengaja melewati kamar Ratu Alexandria.

“Aku harus cepat-cepat melaksanakan pernikahan mereka. Kemudian, aku akan membunuh mereka dan mengusai Kerajaan Matahari, sekaligus mengusai seluruh Negeri Awan ini.” Kata ratu sambil tersenyum licik.

Setelah mendengar perkataan ratu tersebut, maid nampak terkejut bahkan merasa takut.

“Bagaimana ini?Apa yang harus ku lakukan?” Tiba-tiba saja ratu tak sengaja melihat ada seorang yang tengah mengintinp di dalam kamarnya. Mengetahui hal tersebut, maid cepat-cepat pergi dari situ.

“Hey…apakah ada orang di luar?” Kata sang ratu curiga. Namun, jawaban sang ratu tak mendapat respon. Kemudian, ratu mencoba keluar dari kamarnya dan mencari orang tersebut. Akan tetapi, ratu tersebut tak berhasil menemukannya.

Sedangkan maid tersebut nampak bingung apa yang harus dilakukannya. Pasalnya maid tersebut adalah salah satu kepala pelayan yang ada di Istana ini.

“Apa yang harus ku lakukan? Aku ditugaskan disini untuk memata-matai sang ratu.” Kata kepala pelayan tersebut.

Ternyata kepala pelayan tersebut adalah Diana Light. Salah satu asisten Kerajaan Matahari yang ditugaskan oleh Raja Aldiano untuk memata-matai Ratu Alexandria Kim. Pasalnya, raja tersebut sudah memperkirakan Ratu Alexandria Kim akan mengincar kerajaannya. Ternyata benar dugaannya. Dan sang ratu tak sedikit pun mencurigai rencana raja tersebut. Akhirnya kepala pelayan tersebut berpura-pura ingin cuti dari pekerjaannya kemudian, ia kembali lagi ke Kerajaan Matahari.

“Permisi…raja ada yang ingin ku sampaikan kepada mu.” Kata asisten yang menjadi kepala pelayan di Istana Berlian.

“Silahkan.” Kata Raja Aldiano Prasatya.

“Aku mendapat informasi bahwa Lily dan raja akan segera dinikahkan oleh ratu kemudian, kalian akan dibunuh olehnya.”

“Apa? Benarkah informasinya seperti itu?”

“Benar raja. Aku berani bersumpah bahwa saya tak berbohong. Kalau saya berbohong anda boleh membunuh saya sekarang juga.” Kata asisten raja bersungguh-sungguh.

Kemudian, raja merencanakan sesuatu kepada asistennya.

“Baik raja akan saya laksanakan perintah mu.” Kata asisten patuh.

Di lain sisi, ratu sedang membicarakan rencana pernikahan Lily dengan Raja Aldiano bersama anggota keluarga kerajaan.

“Bagaimana kalau mereka menikah lusa nanti? Lebih cepat lebih baik bukan?” Kata ratu senang.

“Bukankah terlalu cepat ratu?” Kata salah satu anggota keluarga kerajaan.

“Tidak. Aku tak suka penolakan dari kalian semua. Kalian hanya perlu turuti perintah ku!” Kata ratu dengan kejam.

“Bagaimana apa kalian setuju?”

“Baiklah ratu kami semua setuju.” Seluruh anggota kerajaan tak satu pun berani menolak perintah ratu.

Beberapa hari kemudian, menjelang pernikahan Lily dengan Raja Aldiano dilaksanakan.

“Hey…Lily apa kau senang sebentar lagi kau akan menjadi ratu.” Kata salah satu maid yang membantu Lily.

“Hmm…sebenarnya aku senang.  Akan tetapi, entah kenapa aku merasakan firasat buruk yang akan menimpa kami kedepannya.”

“Kau tak boleh berbicara seperti itu. Menurut ku kau hanya gugup menjelang pernikahan nanti.” Kata salah satu maid sambil menenangkan Lily.

“Sudah malam lebih baik, kau tidur saja. Lagi pula besok adalah hari pernikahan mu. Kau harus terlihat fresh di acara tersebut. Okey?”

“Baiklah maid. Terimakasih atas saran mu. Kau sangat baik terhadapku.” Kata Lily sambil memeluk maid tersebut.

“Hiks…Hiks…aku akan merindukan mu maid.”

“Hey…kenapa menangis? Kau jangan menangis, nanti mata mu akan membengkak dan menghitam.” Kata maid sambil mengelus rambut panjang Lily.

Keesokan harinya, tibalah pernikahan Lily dengan Raja Aldiano. Mereka nampak sangat serasi dan menawan. Pasalnya, Lily sangat cantik dan anggun memakai gaun tersebut. Sedangkan Raja Aldiano sangat tampan dan berwibawa memakai jas hitam tersebut. Mereka nampak bahagia seperti pasangan pada umumnya. Beberapa saat mereka pun resmi menjadi pasangan suami istri. Ratu Alexandria Kim merasa sangat senang karena rencananya berhasil.

“Akhirnya rencana ku berhasil tanpa hambatan sedikit pun. Mereka semua bodoh, kenapa mereka semua tak mencurigai ku sedikit pun? Hahaha…….aku ratu yang paling pintar, cantik, menawan, dan yang paling ditakuti oleh semua orang.” Kata ratu dengan angkuhnya. Akan tetapi, rencana ratu tersebut sudah tercium oleh Raja Aldiano. Ia memprediksikan bahwa ratu tersebut akan cepat-cepat mengadakan pernikahannya dan merebut kerajaannya.

5 hari sebelum pernikahan dimulai ternyata Raja Aldiano sudah mempersiapkan rencana untuk merebut Kerajaan Berlian usai menikah dengan Lily.

“Aku punya rencana bagaimana kalau kita ikuti permainan ratu tersebut? Setelah masuk ke dalam permainannya. Barulah disitu kita serang.” Kata Raja Aldiano kepada asistennya.

“Akan tetapi, bukannya lebih berbahaya raja? Kalau kita sudah masuk kedalam permainannya dan tak bisa berkutik, bagaimana?”

“Bukan itu yang ku maksud, kita hanya mengikuti perintah beliau untuk menikah dengan Lily. Kemudian ratu tersebut akan berpikir kita bodoh dan terjebak masuk kedalam permainannya. Apa kau tahu itu adalah titik kelemahannya. Akan ku biarkan terlebih dahulu beliau bersenang-senang, Setelah ia mulai lengah,  barulah kita serang. Bagaimana?”

“Good idea…saya setuju raja. Akan tetapi, kapan penyerangan tersebut dimulai?”

“Kau cari tahu terlebih dahulu berapa jumlah pasukan yang ada di Kerajaan Berlian, setelah itu kau siapkan pasukan kerajaan ini lebih banyak dan latihlah mereka semua tanpa sepengetahuan yang lain terlebih Kerajaan Berlian. Mengerti?”

“Baiklah raja akan saya laksanakan perintahmu.”

Keesokan harinya, asisten raja membawa informasi.

“Raja jumlah pasukan mereka ada sekitar 1.000 pasukan sedangkan pasukan dari kerajaan ini adalah 1.500 raja. Dan 1 lagi informasi yang saya dapatkan bahwa…..bahwa….”

“Bahwa apa? Kau kenapa? Apa ada yang tak ku ketahui rencana lain dari ratu tersebut? Kata raja sambil menebak-nebak.

“Benar raja, ada 1 informasi lagi yang tak kau ketahui, bahwa Lily bukan anak angkat dari Ratu Alexandria melainkan hanya seorang maid di Kerajaan Berlian.”

“Benarkah? Aku tak percaya kau pasti salah. Mana mungkin ia mau membunuhku dan mau mengikuti rencana ratu tamak tersebut.” Kata Raja Aldiano tak percaya. Ia pun patah hati mendengar informasi dari asisten kerajaannya.

“Saya pun juga tak percaya raja. Mungkin ia hanya diancam oleh ratu tersebut dan mau mengikuti perintahnya.” Kata asisten raja yang juga tak percaya.

“Sudahlah, lebih baik kau urus masalah kerajaan ini. Kau tak usah urus hal ini. Aku pun juga seperti itu.” Kata Raja Aldiano yang percaya kepada Lily bahwa tak mungkin ia tega melakukan itu terhadapnya.

Setelah 1 hari pernikahan Lily dengan Raja Aldiano. Mereka pun tampak mesra layaknya suami istri.

“Raja kau mau ku ambilkan sesuatu untuk dimakan?” kata Ratu Lily sambil tersenyum menawan.

“Tak usah ratu ku, kau hanya perlu duduk manis disamping ku dan selalu menemani ku.” Kata Raja Aldiano sambil tersenyum tampan

Kemudian mereka makan bersama di ruang makan kerajaan. Setelah, itu mereka berbincang-bincang di Taman depan Kerajaan Matahari. Kemudian, raja nampak berpikir kenapa ratunyaa tak kunjung memberi tahu bahwa ia ditugaskan oleh Ratu Alexandria Kim untuk menikah dengannya. Raja pun khawatir apa yang dilakukan Lily dengannya hanya sekedar sandiwara belaka. Akhirnya, Raja Aldiano mencoba untuk memberi tahu kepada Lily bahwa ia sudah mengetahui rencana ratu tersebut. Akan tetapi, tiba-tiba saja asisten kerajaan datang dan memberi tahu bahwa Ratu Alexandria Kim akan datang untuk menemui Lily. sontak raja tersebut terkejut dan tak mempercayai informasi tersebut. Kemudian, raja tersebut memberi tahu asistennya untuk mempersiapkan pasukannya tanpa sepengetahuan Lily.

“Lily…kau harus ikut dengan ku sekarang juga.”

“Ada apa raja? Apakah akan terjadi sesuatu?”

“Benar Lily, nanti akan ku jelaskan. Kau harus ikut dengan ku sekarang juga.”

Raja Aldiano dan Ratu Lily pergi ke arah bawah tanah yang ada di dalam kerajaan ini. Bawah tanah tersebut hanya diketahui oleh Raja Aldiano saja. Pasalnya, akses bawah tanah tersebut sangat susah dilacak oleh orang lain.

“Raja mengapa kita ke ruang bawah tanah?”

“Ratu ku kau disini dahulu selama 2 hari ya, jangan kemana-mana. Kau harus tetap berada disini. Jika ada orang lain yang datang kemari selain ku, di sebelah sana ada senjata kau gunakan saja ya. Kau bisakan menggunakannya? Dan kau tak usah khawatir disini tersedia bahan makanan, minuman, maupun pakaian.”

“Raja kau tak perlu mengkhawatirkan ku, cukup kau khawatir dengan dirimu sendiri. Memang apa yang sedang terjadi raja? Aku sangat khawatir raja. Dan kau mau kemana? Kau disinikan bersama ku?” kata Ratu Lily khawatir sekaligus sedih harus berpisah dengan Raja Aldiano.

“Tidak Ly. Aku harus pergi dari sini. Karena ada sesuatu yang harus ku lakukan demi keselamatan rakyat ku dan keselamatan kerajaan ini. Maafkan ku Ly. Aku berjanji, setelah ini akan ku jelaskan kepada mu semuanya begitu pun dengan mu.”

“Baik raja. kau harus semangat dan kau pasti bisa raja.” Kata ratu sambil menangis.

Setelah raja pergi dari ruang bawah tanah, beberapa saat kemudian Ratu Alexandria Kim datang dan menemui Raja Aldiano.

“Ada apa ratu ku berkunjung kemari? Seharusnya aku yang datang ke Istana mu.”

“Aku hanya ingin menemui Lily ku, apa aku salah? Aku sangat kesepian di sana tanpanya.” Kata ratu sambil sedih.

“Sayangnya Lily tak disini ratu ku, ia sedang berlibur di Negeri Colombus.” Kata raja berbohong.

“Sayangnya aku sudah datang ke sini. Apa yang harus ku lakukan? Aku sangat merindukannya.” Kata ratu sambil terlihat sedih. Di lain sisi ratu tersebut sedang memberi kode kepada salah satu asistennya agar pasukannya cepat datang kemari dengan cara menangis. Akan tetapi, mimik wajah sang ratu terbaca jelas oleh Raja Aldiano. Rencana raja tersebut berhasil, pasalnya ratu tersebut masuk kedalam perangkapnya dan hampir seluruh pasukan ratu tersebut terbunuh.

“Apakah kau tahu ratu ku, hampir seluruh pasukan mu yang ada diluar terbunuh oleh pasukan ku. Dan rencanamu gagal ingin mengambil alih kerajaan ini.” Kata Raja Aldiano sambil senyum kemenangan.

“Baa…ba…bagaimana kau tahu? Hmm maksud ku. Kau…kau selama ini mengetahui dan kau berpura-pura bodoh didepan ku dan mengikuti semua perintahku. Kau sangat licik Raja Aldiano. Aku tahu kau juga mengincar kerajaan ku, bukan?” Kata ratu dengan amarahnya yang meluap-luap.

“Hahahaha……kau sangat mudah ditebak ratu ku. Aku? Menginginkan kerajaan mu? Buat apa? Aku tak seperti mu yang tamak akan kekuasaan. Aku hanya mementingkan rakyat ku dan keselamatan kerajaan ini.”

“Pembohong kau. Kau lebih licik dari ku. Akan ku bunuh kau.”

“Silahkan saja kau tak percaya. Kau ingin membunuhku? Silahkan aku tak takut. Bunuh aku sekarang juga.”

Dengan amarahnya yang tak bisa dibendung lagi, ratu tersebut hendak menusuk pisau yang ia pegang untuk membunuh raja tersebut. Akan tetapi, raja tersebut berhasil menghindar dari insiden tersebut kemudian langsung menghunus pedang tersebut ke arah Ratu Alexandria Kim. Beberapa saat kemudian, Ratu Alexandria Kim terkejut dan mati di tangan raja tersebut.

Akhirnya, Kerajaan Matahari menang melawan Kerajaan Berlian. Sontak anggota Kerajaan Berlian bingung sekaligus khawatir. Siapa yang akan menjadi penerus Ratu Alexandria Kim atau mungkin Raja Aldiano akan membunuh mereka juga. Akan tetapi, raja tersebut memberi keputusan bahwa ia tidak akan membunuh anggota kerajaan Ratu alexandria Kim melainkan menggabungkan Kerajaan Matahari dan Kerajaan Berlian menjadi satu yang bernama Kerajaan awan.

Keesokan harinya, raja datang untuk menjemput ratunya yang berada diruang bawah tanah. Sontak Lily sangat senang bahwa rajanya datang dan baik-baik saja. Akhirnya raja bercerita yang sebenarnya kepada Lily bahwa ia sudah mengetahui rencana Ratu Alexandria Kim dengannya. Sontak Lily pun terkejut dan menangis karena ia telah membohongi suaminya dan ia meminta maaf.

“Maafkan aku raja. Aku tak bermaksud seperti itu, aku ingin mengatakan yang sebenarnya kepada mu tetapi, aku takut kalau ratu mengetahuinya dan membunuh mu.”

Mendengar hal itu, raja tersenyum senang. Pasalnya, ratunya sangat mencintainya.

“Ratu ku kau tak salah. Aku yang salah, aku sudah mencurigaimu kalau kau berkerjasama dengannya. Tetapi aku yakin kau pasti tak akan berbuat seperti itu.”

Ratu Lily pun menangis haru sekaligus senang karena suaminya percaya dengannya.

“Terimakasih kau sudah percaya dengan ku.”

Raja bercerita dengan ratu apa yang sudah terjadi kemarin. Sontak ratu sedih mengetahui hal tersebut. Kemudian raja memberi tahu bahwa ratunya akan menjadi putri awan. Sontak ratu terkejut kenapa ia yang dipilih? Raja menjelaskan bahwa posisi tersebut sangat cocok dengannya. Akhirnya ratu tersebut menyetujui perintah raja tersebut.

Hari penobatan Ratu Lily Cream menjadi Putri Awan akan diadakan esok hari. Ratu Lily sangat senang karena diberi kepercayaan oleh suaminya menjadi Putri Awan. Keesokan harinya, penobatan tersebut dimulai, dan akhirnya Lily menjadi Putri Awan. Sedangkan Raja Aldiano menjadi raja satu-satunya di negeri awan.

 

Comments are closed.