PUISI : Kehilangan Yang Tersayang

posted in: GPAN Regional Jogja, Puisi | 0

Oleh : Siti Indrayani

 

Tangis sembilu seminggu lalu

Membuat aku mengerti, bahwa

Aku telah kehilangan

Kehilangan sosok

Yang tak mungkin kutemukan pada jiwa lain

Aku tak tahu apakah hariku di sini,

Kau alami juga di sana

Apakah detik dan jam yang kulalui di sini

Kau lalui juga di sana

 

Wahai mamak ( nenek)

Belum sempat aku memelukmu

Dibalik ketidakaberdayaanmu

Belum sempat pula aku melihat

Senyum merekah terakhir

Di bibirmu

Kau sudah kembali kepada-Nya

Ke pangkuan-Nya

Dia, dia Dzat yang Maha Segalanya

 

Wahai mamak (nenek)

Sungguh saat ini ku merindumu

Merindu ocehan garangmu

Merindu semua kenangan ,Yang selalu kau torehkan

Di kehidupanku

 

Wahai mamak

Tak akan lagi kutemukan sosokmu di waktu subuh

Takan lagi kudengar tawamu

Ketika konyolku kuperankan

Takan lagi kulihat dan kudengar sedihmu

Ketika ku beranjak pergi ke tanah perantauan

 

Wahai mamak

Hati ini bak tersayat

Ketika harus menerima kenyataan itu

Langit yang kala itu terang benderang

Seolah berubah kelabu

Kelabu yang kemudian hitam

Bak arang diperapian

Gelap, dan entah harus kemana mamak

 

Mamak

Bukan kabar itu yang ingin aku dengar di perantuan

Bukan kabar itu yang kuharapkan

Sungguh jika tak ada tulang diraga ini

Lunglaila sudah raga ini mak

 

Mamak

Sungguh kusayang mamak

Ku sayang mamak selamanya

 

Mamak

Sedih hati ini ketika kupaksakan ikhlas

Sedih hati ini ketika harus percaya takdir

Takdir yang sudah menuntun mamak

Menuntun mamak bertemu Dia

Dia Yang Maha Kuasa

 

Mamak

Hanya doa yang bisa panjatkan disetiap sujudku

Semoga kau tenang bersama-Nya mamak

Salam sayang dari duniaku yang berbeda denganmu

Mamakku

.

.

.

Comments are closed.