Oleh : Syifa Salsabila Damayanti
Corona atau bisa disebut dengan COVID 19 (Corona Virus Disease) adalah sebuah penyakit menular yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok. Penyakit tersebut disebabkan oleh SARS-CoV-2.Gejala yang sering timbul oleh penderita COVID 19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Mengapa yang hal tersebut dikatakan sering timbul, karena ada gejala-gejala lain yang timbul selain dari gejala-gejala tersebut. Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit COVID 19 ini. Tetapi terdapat beberapa cara pencegahan agar dapat mengurangi risiko penularan yakni dengan membersihkan tangan secara rutin dengan cairan pencuci tangan yang mengandung alkohol 60-70% atau dengan sabun dan air mengalir, menutupi hiudng dan mulut saat batuk dan bersin dengan tisu atau lengan bagian dalam, menghindari kontak jarak jauh (1m/ 3 kaki) dengan siapa pun yang memiliki gejala selesma/flu. Penyebaran virus ini sangat cepat tercatat pertanggal 6 November 2020 sudah ada 48 juta orang yang terkena virus ini di seluruh dunia, dan 32 juta diantaranya telah sembuh dari penyakit ini.
Hal ini pemerintah membatasi bertemunya banyak orang dalam satu lingkup, serta menghimbau kepada warganya untuk melakukan social distanting atau mengurangi jarak sosial, dengan gerakan ‘di rumah aja’ yang digaungkan akhir-akhir ini. Kasus virus corona sangat berimbas hampir keseluruh aspek pada kehidupan, mulai dari ekonomi suatu negara, politik, pendidikan dll. Dampak pada ekonomi di Indonesia adalah para pemilik usaha banyak yang memecat para pegawainya, tak sedikit pula yang gulung tikar. Lalu pada sistem pendidikan ini juga terjadi kekacauan, akibat diliburkan para siswa dan mahasiswa diberi tugas dan dikumpulkan secara online, banyak siswa maupun mahasiswa yang mengeluh akibat banyaknya tugas yang diberikan. Sistem online yang belum sempurna juga kadang menjadi kendala bagi para siswa, mereka merasa masih sangat terbantu dengan pembelajaran offline ketimbang pembelajaran online.
Ditengah pandemi COVID 19, kita pasti aktif mencari informasi yang berhubungan dengan virus tersebut. Dalam hal mencari informasi harus bijak dengan membaca keseluruh isi berita bukan hanya judulnya saja. Lalu lihat juga sumber berita tersebut. Karena dengan melihat sumber berita kita bisa melihat kredibilitasberita tersebut, kompetennya suatu sumber atau platform berita tersebut. Namun jangan hanya melihat sumbernya tapi juga melihat isi dari berita tersebut. Karena sumber yang kredibel pun bisa saja salah. Dengan kita mengetahui berita itu hoaks apa tidak hal itu sangat mempengaruhi cara berpikir kita dalam menangkap segala sesuatu termasuk kasus corona ini. Apabila kita membaca informasi yang salah dari kasus virus corona ini, hal itu bisa mengakibatkan lebih besar kerancuan berita ini daripada virus tersebut. Jangan sampai gara-gara kekacauan informasi malah membuat kita terkuras energi.
Sebagai langkah pencegahan akan adanya wabah virus corona ini maka yang harus kita lakukan adlah menjaga kebersihan, seperti rajin cuci tangan dengan sabun atau dengan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 60-70%. Lalu melakukan social distancing yakni dengan mengurangi jarak sosial karena kita tidak pernah tau bahwa kita itu menjadi pembawa virus atau tidak. Karena virus itu dapat aktif pada tubuh ketika sistem imun menurun. Apabila sistem imun kita sedang baik dan kita terkena virus itu kita tidak langsung terdampak, melainkan apabila kita bertemu orang lain yang sistem imunnya turun kita dapat menularkan virus tersebut. Jadi kurangi berpergian keluar rumah jika tidak darurat.