Oleh: Intan Adhara
Ketika mentari mulai menampakan wajahnya
Awan gelap yang perlahan menjadi biru
Butiran embun pagi yang menetes
Jatuh membasahi tanah
Ku ingin miliki hangat sinarmu
Untuk selalu menghangatkan jiwaku
Ku ingin miliki hawa sejukmu
Tuk sejukkan sudut hatiku
Namun…
Ku tak mampu merebut hangatnya sinarmu
Ku hanya bisa menikmatimu setiap pagi
Jika siang mulai datang sinarmu menyengat tubuh ini
Ku hanya mampu menemukanmu saat ku buka jendela pagi hari
Ku melihatmu menggantung pada ujung daun
Akan berapa lama kau bertahan
Yang akhirnya terhisap oleh teriknya sang mentari
.
.