Mata Rakyat dan Pembangunan Indonesia di Masa Depan

 

oleh: Imam Arifa’illah Syaiful Huda

                Setiap manusia memiliki cara padang yang berbeda. Cara padang seseorang bisa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, pengalaman dan berapa banyak ilmu pengetahuan yang didapatkan. Sebagai contoh, cara pandang terhadap pembangunan infrastruktur yang sedang dijalankan pemerintah sekarang yang masih belum terlihat pengaruhnya secara keseluruhan terhadap kesejahtraan masyarakat. Jika seseorang hanya memandang pada kondisi sekarang, maka yang didapatkan hanya sebuah kekecewaan, ketidakpercayaan, dan kelemahan pada pemerintah karena belum bisa dinikmati. Untuk itu, dalam melihat suatu pembangunan, seyogyanya melihat masa depan. Namun, hal ini tentu tidak mudah karena pada dasarnya melihat sesuatu yang belum terlihat membutuhkan sebuah kekuatan dan pengetahuan.

John Maxwell menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis mata yang terkait dengan cara pandang seseorang. Pertama, mata persepsi merupakan mata kaum awam yang hanya mampu melihat apa yang terlihat. Mata persepsi memberi gambaran penilaian secara apa adanya sesuai dengan apa yang dilihatnya tanpa melihat masa depan. Kedua, mata probability merupakan mata yang menduga-duga. Seseorang akan menduga-duga kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi. Ketiga, mata possibility merupakan mata seorang pemimpin visioner yang mampu melihat sesuatu di masa depan yang akan pemimpin ciptakan dari visi, tindakan, persuasi dan leadership-nya. Mata possibility mengambarkan bahwa seorang pemimpin memiliki kemampuan membuat something impossible to possible. Kemampuan inilah yang tak banyak dimiliki oleh orang lain.

Presiden RI Ir. Joko Widodo – via Google

Beberapa daftar pemimpin yang memiliki “mata possibility” bisa dilihat berdasarkan kinerjanya. Pemimpin-pemimpin hebat ini mampu melihat Indonesia di Masa yang akan datang. Sebut saja Presiden Indonesia, Joko Widodo yang membangun infrastruktur mulai dari barat Indonesia hingga timur Indonesia. Selain itu, pembangunan di sektor maritim mampu di lihat sebagai masa depan bangsa Indonesia, sehingga dibangun tol laut untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Membangun konektivitas antar wilayah akan memicu pusat-pusat pertumbuhan dan kesejahtraan rakyat di wilayah-wilayah perbatasan. Di sisi lain, pemberantasan illegal fishing yang dilakukan oleh menteri kelautan dan perikanan Ibu Susi Pudjiastuti secara massif memberi pengaruh besar terhadap kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Dan masih banyak pemimpin-pemimin hebat yang mulai muncul untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Seperti Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Nurdin Abdullah, dan pemimpin-pemimpin lainnya.

Pemimpin-pemimpin yang mempunyai visi misi kedepan juga harus melihat mata rakyatnya. Berbagai aspirasi perlu didengar karena mereka lebih tahu apa yang dibutuhkan. Selain itu, pemimpin dengan visi misi pembangunan masa depan harus siap dengan kritikan yang tajam karena hasilnya tak segera tampak. Di sisi lain, berbagai masalah akan menghadang para pemimpin bangsa, namun perlu di ingat bahwa setiap dinding selalu saja ada pintunya atau setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Untuk itu, seorang pemimpin harus menemukan pintu-pintu kebangkitan Indonesia di masa yang akan datang.

 

 

.

.

.

Comments are closed.