Oleh : Nur Hafidhoh, S.Pd
Detik demi detik
Hari demi hari
Bergulirnya waktu
Derainya peluh keringat yang mengalir
Di dalam tubuh ini
Karena kaki yang setia mengayuh
Sepeda lipat
Menyusuri jalan yang berliku
Hanya untuk menjahit tas
Namun apa daya
Apa pula upaya
Sudah sekuat tenaga
Melewati rintangan jalan
Ber kilo kilometer
Tak sedikitpun dapat balasan
Nominal uang sepeserpun
Meski mata dan tangan
Lapar dan haus
Menyelimuti
Hanya berbalas sepiring nasi satu kali
Betapa otak ini terkuras
Hanya untuk mengatur jarak jatuhnya jarum pada kain
Betapa tangan ini merinding dan penuh kehati hatian
Memegang kain dan mesin
Mata ini pun ikut cermat
Berharap tak sampai jarum menusuk jari jemari
Kaki ini pun selalu berusaha mengerem
Agar tak terlalu cepat dalam menggerakkan mesin
Hati ini bertetak kencang
Kuatir keblabasan tidak sesuai pola bidang
Alhamdulillah bisa sempurna
Namun setengah hati sang pemilik rumah
Tak menghargai jerih payah pekerja nya
Tak sepeserpun uang diberikan
Setelah ia suruh suruh pekerja semaunya
Setelah waktu pekerja tercurah semua
Balasan kedua setelah makan
Hanya disuruh pulang
Tanpa dikasih imbalan