Launching Yayasan Askara: Penantian Panjang Agenda Besar yang Terealisasi Sekarang

Kembangkan Literasi Anak Melalui Dongeng di Hari Aksara Internasional

posted in: Event | 0

Kediri – Hari Aksara Internasional diperingati setiap tanggal 8 September. Tahun ini GPAN Kediri berkesempatan untuk ikut menghadiri peringatan Hari Aksara Internasional di Sekolah Alam Ramadhani Kota Kediri.

Dilatarbelakangi keinginan untuk memperkenalkan aksara kepada anak-anak, Sekolah Alam Ramadhani membuat suatu upaya pengembangan literasi anak salah satunya dengan bercerita. Dengan bercerita atau membacakan buku cerita, anak perlahan mengenal aksara.

Agenda tersebut diadakan sejak tanggal 6-8 September 2021 dengan urutan acara :

6-7 September 2021, orang tua bercerita atau membacakan cerita di rumah masing-masing. Saat bercerita, orang tua dimohon mengambil foto dan video, untuk kemudian diunggah di media sosial Sekolah Alam Ramadhani.

8 September 2021, relawan orang tua membacakan cerita di Kelas Akar, Batang, Daun, dan SD. Pada pukul 09.30-10.00 WIB.

“Mendongeng di Hari Aksara baru diadakan tahun ini. Biasanya hanya di Pekan Ceria setiap satu bulan sekali,” ungkap Ulya, selaku kepala sekolah.

Tidak hanya orang tua dan relawan yang mendongeng, siswa-siswi Sekolah Alam Ramadhani pun ikut mendongeng. “Seru dan menyenangkan setelah mendongeng dan mendengar dongeng,” ujar Fajar, salah satu peserta yang ikut mendongeng.

Di Sekolah Alam Ramadhani sendiri terdapat kurang lebih 71 siswa dari kelompok bermain sampai SD. Apa pula Anak Berkebutuhan Khusus – seperti down syndrome, ADHD, speech delay – di tahun ini ada dua belas anak.

“Untuk kelompok mendongeng, kami golongkan berdasarkan usia. Jadi, dalam satu kelompok belajar nanti anak-anak dengan usia sekian bersama dengan usia sekian. Kelompok belajar yang lain, usia sekian sampai sekian,” tutur Ulya.

Selama pandemi, pembelajaran di Sekolah Alam Ramadhani dilakukan secara daring. Setelah PPKM agak longgar, Sekolah Alam Ramadhani mencoba sistem shift, yaitu pembelajaran tatap muka terbatas. Dengan jadwal satu hari untuk beberapa kelas. Jadi dalam satu minggu masing-masing rombongan belajar hanya satu atau dua kelas. Selebihnya diberlakukan daring. Maka dengan adanya peringatan Hari Aksara Internasional ini juga menambah kebahagiaan siswa karena dapat berkumpul dengan teman-temannya meskipun hanya sebentar.

“Senang dan sangat mendukung adanya acara di Hari Aksara ini, anak-anak semuanya bisa berkumpul, bisa mengenal huruf, membaca, dan menulis,” ungkap Ayu, salah satu orang tua siswa yang juga ikut mendongeng.

Dalam mendongeng pun terdapat pula pengajaran yang didapat. Seperti merangsang anak untuk mendengarkan, menarik anak untuk sekadar melihat gambar yang sedang diceritakan, bahkan menumbuhkan ketertarikan anak untuk belajar membaca supaya dapat membaca sendiri buku dongeng tersebut. Selain itu, juga banyak pesan moral yang dapat diambil dalam cerita dongeng.

“Manfaatnya yang didapat dari mendongeng, anak jadi bisa membaca, tertarik untuk belajar membaca tanpa paksaan. Kan, kadang ada anak yang bisa menangkap secara visual, kadang ada yang ditulis. Saya punya anak tiga itu beda semua, beda karakternya, beda juga cara menerima sebuah pengajarannya,” tutur Ayu.

Terakhir, dengan adanya Hari Aksara Internasional ini, Ulya berharap anak-anak semakin mengenal aksara dan bahasa yang akhirnya nanti bisa menyebarkan virus literasi semenjak dini.

Comments are closed.