Oleh: Ahmad Subhan Yazid
Pengayuh becak di persimpangan berjalan pincang
Tersandung kejujuran yang berbaring timpang
Memang, rasanya tak sama dari kalah perang
Bekasnya menancap gamang
Saat becaknya didatangi segerombol preman
Komitmennya dipukul habis-habisan
Ia berusaha tetap merasa aman
Sambil memegang lencana korban
Ia pingsan
Ia tak berdaya
Saat kebusukan direkayasa
Wanita bermuka setengah tiga
Satunya dia, dua acheter viagra dan tiganya mereka
Akhir dari hikayat
Pengayuh becak sekarat
Terpental oleh percikan siasat
Yang sengaja dibuahi sesaat
Demi lahirkan prematur mufakat
Yogyakarta, 17-10-17