GURU PAUD, BUKAN SEKEDAR TEPUK-TEPUK

posted in: GPAN Regional Ponorogo | 0

Oleh: Luthfi Dyah Radintari (Prodi Pendidikan Anak Usia Dini)

 

PGPAUD, pasti yang telintas pertama dibenak kita adalah calon guru PAUD/TK. Sesuai dengan singkatannya, PGPAUD adalah Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Sebagian orang memandang bahwa setelah lulus kuliah dari prodi PGPAUD hanya akan menjadi seorang guru TK. Bahkan ada yang berpikir guru TK itu dapat berasal dari lulusan SMA atau lulusan SMP yang dapat mengajari anak tepuk-tepuk, bernyanyi ataupun melipat, menggunting, dan menempel.

Awal saya diterima di prodi PGPAUD saya juga merasakan kecewa dan juga berpikiran sama dengan apa yang dipikirkan orang kebanyakan tentang prodi PGPAUD. Di masa awal perkuliahan pun rasanya masih malas dan belum berkenan untuk mengikuti setiap mata kuliah yang ada. Walaupun masuk itu hanya sebagai formalitas saja. Namun tidak mungkin, saya seperti ini terus berada dalam keputus asaan. Akhirnya saya memiliki tekat, jika saya bersungguh-sungguh, tekun, dan ulat dalam prodi ini saya bukan hanya menjadi guru PAUD dan bahkan jika kita memiliki kemauan yang keras pasti lebih dari ini. Saya mulai berpikir ulang tentang guru PAUD/TK yang pada awalnya dianggap biasa oleh orang lain.

Padahal apabila kita dapat berpikir lebih bijak lagi, maka akan sadar bahwa sebenernya pendidikan untuk anak usia dini sangat dibutuhkan. Karena pada usia dini yang pada rentang usia 0-8 tahun atau ada yang menyebutnya pada usia 0-6 tahun ini anak berada pada masa golden age. Golden age ini adalah masa keemasan anak. Masa anak untuk mengeksplorasi hal-hal yang ingin mereka lakukan, senang bermain dan peka terhadap rangsangan di lingkungan sekitar (kompasiana.com). Pada masa golden age adalah masa yang hanya terlewati 1 (satu) kali seumur hidup dan tidak akan terulang. Disinilah peran guru PAUD sangat dibutuhkan, salah satunya adalah dapat menstimulasi perkembangan anak agar berkembang sesuai dengan pada masanya. Penanamana nilai moral atau pembiasaan juga menjadi tugas guru di sekolah selain orang tua dirumah.

Setelah saya mengikuti perkuliahan selama 7 semester ini, ternyata begitu asyik masuk ke dalam prodi ini. Begitu banyak pengetahuan tentang anak usia dini yang belum saya ketahui. Di prodi PGPAUD, ilmu dari jurusan lain dapat kita pelajari. Ilmu kependidikan sudah pasti didapatkan. Cara mendidik anak, cara menstimulasi perkembangan anak agar anak dapat berkembang sesuai dengan tahapan yang dilalui. Setiap perkembangan yang terjadi pada diri anak, kita dibekali secara matang teori-teori perkembangan anak dan dibelajarkan pula praktiknya. Selain menjadi guru PAUD/TK, kita juga dapat belajar menjadi seorang ibu. Disini juga dibekali bagaimana kita merawat anak ketika dalam kandungan dan cara merawat anak mulai dari usia 0 bulan. Cara merawat anak yaitu mulai dari memandikan anak, memakaikan baju pada anak, menggendong anak, memberikan massage sederhana kepada anak serta cara menyusui anak yang baik dan benar itu seperti apa. Ilmu gizi tak lupa juga didapatkan, bagaimana anak mendapatkan gizi yang cukup seimbang. Makanan yang diberikan kepada anak saat menyusui atau MPASI (Makanan Pendamping ASI) dan juga makanan yang sehat untuk dikonsumsi oleh anak.

 

Ilmu psikologi anak merupakan mata kuliah wajib kita ikuti. Selain kita mengetahui dan memahami tentang kondisi anak, kita juga akan dibelajari untuk mengatasi masalah yang dialami oleh anak. Karena pada masa ini, ada sebagian anak yang mengalami masalah utamanya karena keluarga yang broken. Pastinya kondisi psikis anak akan terganggu yang akan mempengaruhi perilaku anak di sekolah ataupun lingkungan sekitar. Ada anak yang menjadi pendiam atau bahkan menjadi anak yang hyperactive.

 

Bukan hanya anak normal yang akan menjadi anak didik kita, mungkin juga ada anak yang memiliki kebutuhan khusus atau kemampuan yang istimewa. Kemudian daripada itu, kita juga dibekali pendidikan inklusi pada anak usia dini. Yaitu bagaimana calon seorang guru PAUD/TK agar tidak kaget jika menghadapi anak yang memiliki kebutuhan khusus di kelas dan juga pembelajaran yang digunakan. Anak berkebutuhan khusus atau memiliki kemampuan istimewa disini diantaranya adalah downsyndrome, autis, ADHD, tuna grahita dan lain-lain.

Adapun ilmu lain yang kita dapat di prodi PGPAUD yaitu entrepreneurship. Entrepreneurship mengajarkan kepada mahasiswanya untuk berwirausaha yang baik dan benar. Dibekali juga dengan teori-teori berwirausaha. Banyak yang dapat kita jual diantaranya adalah APE (Alat Permainan Edukatif), permainan dalam ruangan, permainan di luar ruangan, media pembelajaran, lembar kerja siswa dan lain sebagainya. Untuk APE (Alat Permainan Edukatif) dan media pembelajaran dapat diproduksi atau dibuat sendiri dengan bahan yang murah, sederhana, dan mudah ditemui. Dari bahan-bahan tersebut yang didukung dengan kekreatifan yang kita miliki, akan menjadikan APE dan juga media pembelajaran yang memiliki nilai jual yang tinggi. Alat permainan di dalam maupun di luar kelas, kita dapat bekerja sama dengan orang yang memiliki ahli untuk membuat alat permainan tersebut. Kita sebagai perencana, dan orang lain sebagai pengeksekusinya. Lembar kerja siswa juga sangat mudah kita buat sendiri, kita buat inovasi agar lembar kerja tidak monoton begitu-begitu saja.

 

Dengan berkuliah di prodi PGPAUD ini, saya menjadi berpikir ulang tentang prodi ini yang hanya mencetak guru PAUD/TK. Ternyata jauh dan lebih banyak profesi yang dapat saya lakukan setelah saya lulus dari prodi PGPAUD. Selain guru PAUD/TK, profesi lainnya yaitu menjadi seorang enterpreneur, pendiri lembaga PAUD, psikolog anak, ahli gizi anak, dan lain sebagainya. Menjadi lulusan guru PAUD/TK dengan bekal segitu banyaknya ilmu kita juga dapat memberikan inovasi-inovasi pembelajaran kepada para guru tanpa ada rasa mengguru. Agar anak tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas yang sangat monoton.

 

Masihkah kalian berpikir kalau PGPAUD hanyalah prodi biasa?

 

Comments are closed.