Literasi merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan merenungkan teks tertulis, untuk mencapai tujuan seseorang, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang, dan untuk berpartisipasi dalam bermasyarakat. Pemahaman konsep literasi yang sudah diungkapkan diatas seringkali dimaknai salah kaprah oleh sebagaian besar masyarakat di Indonesia, bahwa aktivitas literasi orang tua bersama anak tidak menjadi prediktor kemampuan literasi anak prasekolah. Hal ini terjadi karena aktivitas literasi yang dilakukan di Indonesia lebih berfokus pada melek huruf, lebih banyak mengajar teks melalui menghafal huruf dan mengeja kata. Cara ini terlalu tekstual dengan pendekatan kognitif yang menuntut konsentrasi sehingga kurang menyenangkan untuk anak.
Sumber: (Dokumentasi Gpan Tangerang)
Pengenalan literasi sejak dini sangatlah penting untuk masa depan mereka. Guru, orang tua, dan masyarakat seharusnya mencari inovasi baru cara mengenalkan literasi dini yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan anak. Solusinya yang dapat digunakan untuk memberikan stimulus literasi dini yaitu melalui media bercerita lewat buku bergambar.
Anak usia dini membangun pemahamannya melalui pengalaman mereka dengan keluarga, masyarakat dan budaya. Anak usia dini membangun pengetahuannya dengan mengamati lingkungan sekitar melalui simbol dan label. Tugas kita sebagai orang dewasa yaitu, dapat menstimulus modal tersebut dengan bercerita lewat buku bergambar. Kegiatan bercerita lewat buku bergambar dapat memudahkan anak membangun kemampuan literasi dini.
“Buku bergambar yang seperti apa yang tepat untuk digunakan?” Buku bergambar yang memuat cerita dengan gambar-gambar yang sesuai dengan kenyataan atau realita di lingkungan sekitar. Buku bergambar dapat memicu emosi anak untuk mendalami setiap karakter yang ada, memprediksi kejadian selanjutnya, bahkan mereka dapat memerankan suara yang yang berbeda-beda dari setiap tokohnya. Buku bergambar ini sangat memiliki daya tarik yang dapat memikat anak usia dini untuk membangun kemampuan literasi mereka. Buku bergambar memang sudah didesain sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam membangun pengetahuannya melalui gambar yang berwarna-warni.
Pada gambar diatas bisa kita lihat betapa antusiasnya anak-anak mendengarkan cerita yang dibacakan oleh kakak GPAN Tangerang yang seakan-akan mereka terhipnotis tanpa sadar bahwa mereka sudah tertarik dalam hal literasi. Inilah cara tepat yang anak-anak GPAN Tangerang lakukan untuk mengambil hati generasi penerus literasi dini. Semoga bermanfaat ya teman-teman, sekian dan terima kasih.
(Ditulis oleh Della Vitriyani, GPAN Tangerang)
Sumber: