Oleh : Erens Levian Rahman
Ada saja hal menarik dan kreatif dari sekelompok pemuda dari Kabupaten Madiun demi menumbuhkan minat literasi anak. Mereka mengajak anak-anak untuk bermain ular tangga raksasa di atas banner berukuran 4×3 meter dengan dadu yang besar pula. Jika permainan ular tangga biasanya menggunakan pion, di permainan ular tangga kali ini justru anak-anaklah yang menjadi pemain serta pionnya.
Konsep permainannya, setiap anak memilih satu buku yang disediakan relawan untuk dibaca. Setelah itu, barulah tiap anak diperbolehkan untuk bermain ular tangga. Disetiap kotak, anak akan diberi pertanyaan sesuai buku yang ia baca. Apabila berhasil menjawab, diperbolehkan lanjut. Namun apabila gagal, maka sang anak harus mundur dua langkah.
Pemenang dari permainan ini adalah anak yang berhasil sampai finish terlebih dahulu, dan berhak mendapatkan hadiah satu buku sesuai jenjang usianya. Bagi anak-anak yang belum beruntung, tetap mendapat stiker menarik agar mereka tetap semangat untuk membaca dan menulis.
Permainan ular tangga raksasa ini dimainkan dalam rangka kegiatan Taman Pustaka (14/3) yang diadakan di Taman Perpustakaan Daerah Kabupaten Madiun. Melalui permainan ini diharapkan dapat memotivasi anak agar gemar membaca dan menulis sekaligus melestarikan permainan ular tangga yang notabene adalah salah satu permainan tradisional Indonesia.
Adalah komunitas “Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN) Regional Madiun” yang memiliki ide unik itu. Komunitas yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan guru ini, memiliki kepedulian untuk menumbuhkan literasi anak dengan cara yang sederhana serta mudah dipahami.
“Ide permainan ular tangga raksasa ini bermula saat beberapa relawan mengadakan diskusi kecil-kecilan untuk membahas trik sederhana agar tingkat literasi anak meningkat. Dari forum diskusi itulah, ide permainan ini muncul. Alhamdulillah, mendapatkan respon positif”, kata Nida salah satu relawan GPAN Madiun.