Narasumber : Woro Abidah (Pendiri TBM Dunia Kreasi Citraloka)
Editor : Aldifa Dewi Restuti (Koordinator GPAN Regional Kepanjen 2020)
Taman Baca Masyarakat sebagai sarana pendidikan yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat baca guna mewujudkan masyarakat Pembelajar Sepanjang Hayat (Kementrian Pendidikan Kebudayaan, 2013:12).
GPAN Regional Kepanjen memfasilitasi anggota dengan mengadakan kelas online guna membekali anggota yang ingin mendirikan taman baca masyarakat. Kelas online dipandu oleh Mahardika dengan pemateri Woro Abidah Fonder TBM Dunia Kreasi Citraloka yang merupakan salah satu anggota GPAN Kepanjen tahun 2017-2019.
Kelas online yang berjalan pada hari Minggu, 17 Mei 2020 dalam whatsapp gruop GPAN Regional Kepanjen dengan tiga sesi; pembukaan, pemaparan dan tanya jawab. Pada sesi pembukaan woro mengatakan bahwa “jika masih ada yang berfikiran kalau taman baca harus punya seabrek buku itu salah, itu model lama. Karena sekarang membaca lebih luas bisa dari jurnal, majalah, video, gambar, animasi keadaan, fenomena, dll”
Woro menjelaskan jika tidak semua orang yang pernah jadi keluarga GPAN harus punya taman baca, punya tempat belajar atau hal lain yang berhubungan langsung dengan literasi. Karena mereka datang dengan tujuan masing masing, ada yang ingin mengabdi, ada yang ingin meningkatkan skill, dan ada yang ingin buat taman baca.
“Apapun profesinya, apapun kemampuannya setiap orang berhak membuat taman baca, selama dia menginginkannya. Karena, taman baca bukan terkait buku dan bukan terkait bakat tetapi terkait pengabdian yang menjadikan masyarakat sebagai pembelajar sepanjang hayat. Masalah kesempurnaan akan mengalir dengan sendirinya” papar Woro saat menjelaskan tentang siapa saja yang bisa mendirikan taman baca masyarakat.
Woro membagikan tips langkah sederhana mendirikan TBM sesuai pengalaman divisi di GPAN “Divisi PM terbiasa membuat acara, dan banyak orang suka dengan Event meskipun sederhana. Divisi Humas punya banyak link dan teman, kita bisa mengundang orang yang berpotensi untuk mengisi di TBM. Divisi MDG bisa membuat bahan bacaan/infomasi berupa Infografis, Animasi, Pelatihan yang berbasis Desain Grafis dll. Divisi SPK buatlah kerjasama, pelatihan, dan informasi untuk wirausaha (Literasi Finansial). Ada 3 kunci untuk mengawali Taman baca, kita harus berani, izin keluarga, dan buat kegiatan.
Selanjutnya woro menjelaskan 5 hal yang biasanya orang takutkan ketika mendirikan TBM dan memberikan tips serta sharing untuk menghadapinya :
- Anggaran
Banyak kegiatan yang tidak perlu mengeluarkan banyak uang contohnya : memanfaatkan sumberdaya yang ada.
– Dari barang bekas Misal : Koran bekas, Kardus, kertas bekas skripsi.
– Bawa bahan masing masing misal buku yang tidak terpakai
– Pekerjaan kita : Koreksi pelajaran, cuci motor dan ngecat rumah
– Hewan Pelihara : Mengajarkan anak cara menyayangi hewan
– Alam : Masuk Ke Sawah
Contoh Kegiatan dan sharing pengalaman :
Kertas skripsi bisa dirubah menjadi bunga kertas, bingkai foto, buku dll
Kegiatan mencuci motor. Mencuci motor mengajarkan kebersihan dan kerjasama, tidak akan selesai mencuci motor tanpa kerjasama untuk membersihkan setiap bagian dan tahapan. Menjelaskan bagian dan fungsi motor kamu (Disinilah letak literasiya). Pengalaman kami ketika anak anak selesai membantu mencuci motor mereka mencuci sepedahnya dengan bahan dan alat yang sama, mereka lebih mengerti bahan bahan tersebut, misal sabun colek lebih bagus digunakan bagian ban, syampo lebih baik di bagian kaca. Mereka menjadi tau mana bagian yang boleh di cuci dengan sabun dan tidak.
2. Tenaga
Pengalaman saya, meskipun satu orang juga bisa. Karena, manusia tercipta memiliki akal dan bisa memecahkan masalah sendiri. Hampir tidak ada anak yang menyerah, sekalipun mereka menyerah itu adalah pembelajaran. dia akan belajar apa dampak dia menyerah, kadang merekapun harus belajar untuk gagal, dan saya amati mereka yang awalnya sering menyerah akhirya mereka belajar untuk mencari jalanya agar tidak gagal lagi. Tetapi ajak anak anak untuk saling membantu dan tidak malu meminta arahan dari teman teman yang sudah bisa.
3. Waktu
Buatlah waktu khusus dan sesuai dengan kesanggupan. Lakukan secara terjadwal yang penting konsisten. Jadi anak-anak tahu kapan TBM dibuka. Misal : Kalian kuliah yang liburnya hari sabtu dan minggu, buatlah kegiatan di hari minggu dan sabtu buat programnya.
4. Ide
Banyak sekali referensi ide muncul ketika kita melihat sesuatu yang unik. Tidak perlu ide yang terlalu rumit. Cukup ide yang simple dan bisa di terapkan anak-anak. Sering cari referensi melalui media sosial. Misal : cari di youtube cara mengolah botol bekas menjadi kotak pensil. Barang yang mudah dicari, dan pembuatannya simple serta bermanfaat untuk anak-anak. Ada yang bisa mereka bawa pulang untuk di tunjukkan ke orangtuanya dirumah.
5. Masyarakat yang dinaungi
Tak apa jika hanya satu dan dua yang datang. Bukankah ada kebaikan di balik semua itu. Setidaknya kalian akan lebih fokus kepada mereka, dan pengajaran akan maksimal. Sosial juga seperti dagangan loh, meski identik dengan kata free Kadang rame kadang sepi kadang cuma empat lima orang aja yang datang, tapi percayalah dengan pelayanan yang setulus hati, mereka pasti senang dan mulai mengajak kawan kawannya untuk ikut belajar. Banyak TBM besar yang awalnya hanya satu dua orang yang datang tetapi mereka pantang menyerah.
Di akhir kelas online woro memberikan rahasia yang jarang dipaparkan oleh para pendiri TBM
- Sering Gagal, kita tau kan dalam melakukan keberhasilan pasti mengalami beberapa kegagalan, Tapi mereka tidak pernah pengeluh apalagi curhat di media sosial kuncinya satu Pantang Menyerah.
- Buatlah TBM Kalian seolah olah besar, bukan fokus untuk pencitraan tapi untuk membuat kita menjadi berfikir itu besar dan hal itu akan kebawa menjadi benar benar besar, ini hasil amatan kami sebagai pustakawan saya melihat banyak Pendiri yang awal idenya sangat sederhana .
- Masukalah ke dunia masyarakat yang kamu naungi agar mereka lebih terbuka, dan mereka akan mengikutimu, misal anak-anak, kamu ikutlah main bareng, lari lari
- Biasakan setiap berkomunikasi dengan orang. Cari pengetahuan yang sama, cari kelebihan dan kelemahan mereka agar kita saling membutuhkan, dan mereka bisa mengikuti kita, mungkin saja dia bisa jadi relawan, donatur, media patner, nasehat, atau doa.
- Jangan Pernah Malu Meminta, Tapi dilihat dulu orangnya. kalau dia kaya coba pelan pelan minta donasi. kalau kurang mampu bisa bantu jadi relawan atau menyebarkan. Kalau dia wartawan bantu besarkan nama TBM.
- Kalau kalian tanya apakah rahasia ini telah diterapkan semuanya, jawabnya belum semua, semuanya bertahap. Tapi karena seringnya berkumpul dan mengamati para pendiri seperti ini kami mulai mengerti perbandingan orang yang hanya belum sukses dan sudah sukses.
Quote penutup kelas online, “Tak Perlu Takut Untuk Membuat Taman Baca Cukup Bertindak Dan Belajar Mencerdaskan Anak Nusantara. pelajaran yang di ambil dari mendirikan TBM adalah bukan aku yang mengajar tetapi aku yang diajar. aku hanya memberi mereka barang bekas yang tak terpakai dan mereka beri aku banyak bantuan wajah gembira. Setelah memiliki TBM tak ada masalah yang berat, yang berat adalah berhenti untuk bahagia karena memiliki mereka. Jika Kalian Mulai Merasa Taman Baca Adalah Suatu Beban, Buatlah Taman baca atau media pengabdianmu sebagai hiburanmu biarkan semuanya mengalir. Jangan sampai kalian terlalu berempati hingga kamu merasa beban untuk pengabdian”. Woro Abidah Fonder TBM Dunia Kreasi Citraloka.