Oleh : Ira Kurnia Sugiarto
Minggu, 18 Desember 2016, kami rombongan anggota Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara Malang pergi ke acara peringatan HIV di food factory Jln. Bendungan Sutami. Awalnya, kami tak ingin kesana tetapi setelah dipikir-pikir tidak enak juga kalau tidak memenuhi undangan komunitas HIV. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke acara itu. Acaranya pada sore hari. Kami yang baru selesai acara sarasehan sekolah budaya Tunggulwulung langsung bergegas ke acara peringatan hari HIV di food factory. Kami pergi ke acara tersebut menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di food factory Jln. Bendungan Sutami, kami lalu memarkir sepeda motor. Waktu itu kami hanya berlima: aku, Wildan, Novi, Indah dan Mas Roni). Kami mengisi daftar hadir terlebih dahulu, lalu serentak berbaur bersama komunitas lainnya. Pada saat itu games sedang berlangsung. Untungnya kami tidak datang terlambat, jadi kami masih sempat merasakan permainan yang disajikan di acara tersebut. Permainannya sungguh lucu sekali. Kami dituntut untuk saling kerjasama dalam membuat replika bangunan. Bangunannya seperti jembatan, tugu, dan pepohonan. Semua peserta tertawa melihat tingkahnya sendiri, membentuk replika tetapi tidak mirip.
Permainan tersebut berjalan sangat seru sekitar setengah jam, sampai-sampai kami tidak sadar baru saja sempat berkenalan dengan yang lain. Tujuan dari permainan ini memang untuk mengakrabkan satu dengan yang lainnya, satu komunitas ke komunitas lainnya sehingga saling akrab dan hangat. Setelah kami cukup berkenalan satu dengan yang lain, waktunya mendengarkan penjelasan dari narasumber. Penjelasan narasumber kali ini langsung dari penderita penyakit HIV. Kami berlima sangat menikmati jalannya acara waktu itu, sampai-sampai tidak sadar kehadiran teman yang lain. Mbak Suci alias Mbak Cinka datang menghampiri kami yang sedang asyik menikmati kudapan yang disajikan oleh food factory.
Akhirnya kami berenam berkumpul menjadi satu baris dan duduk di bagian paling belakang. Acara tersebut berjalan kurang lebih 2 jam. Tanya jawab dan penjelasan dari narasumber terkait sangat kami perhatikan. Bahkan salah satu dari kami, Indah, mendapat hadiah karena berani bertanya seputar masalah HIV. Tak sadar waktu terus berjalan sampai maghrib tiba. Acara tersebut ditutup dengan menuliskan kata-kata di kertas khusus dan foto bareng bersama panitia penyelenggara acara. Waktu itu kami semua bersyukur dapat memahami apa itu HIV dan bagaimana cara untuk mencegahnya. Terlebih lagi pesan narasumber yang sangat melekat dihati kami. “Pedulilah terhadap penderita HIV, karena mereka juga sama seperti kita”. POSITIVE EVENT 🙂
.
.