Oleh: Riska Dwi Yuliani
Sabtu-Minggu, 8-10 Oktober 2016, GPAN Regional Malang Angkatan 2015-2016 tengah menuntaskan program kerja terakhirnya yang bertajuk ISTANBUK. ISTANBUK, akronim dari Istana Buku merupakan nama unik yang telah disepakati bersama. Sesuai dengan misi komunitas, program ini bertujuan untuk mengembangkan perpustakaan di daerah yang membutuhkan.
Pondok Pesantren Raudhatun Nasichin, Desa Karangwidoro Kecamatan Dau Kabupaten Malang, merupakan sasaran program-program GPAN Regional Malang selama kurang lebih satu tahun kepengurusan. Mulai dari program BOPUS (Bocah Pustaka), 100 Al-Qur’an dan yang terakhir ini adalah ISTANBUK (Istana Buku) juga dilaksanakan di sana. Alasan pemilihan PP Raudhatun Nasichin sebagai sasaran program adalah karena pondok pesantren tersebut belum memiliki perpustakaan, yang seperti kita ketahui sangat dibutuhkan untuk mendukung proses belajar santriwan/santriwati yang ada di sana.
Hari pertama pelaksanaan, Sabtu 8 Oktober 2016, program ISTANBUK diisi dengan pelatihan dan sosialisasi. Kegiatan pelatihan dilakukan untuk memfasilitasi pengurus pondok pesantren agar bisa berdiskusi dan saling sharing pengetahuan mengenai manajemen perpustakaan maupun tanya-jawab dengan pemateri. Pemateri pada kegiatan ini ialah Eko Cahyono dari Forum Komunitas Taman Baca Masyarakat se-Malang Raya (FKTBM). Beliau juga pendiri Perpustakaan Anak Bangsa yang sudah lama berkecimpung dalam dunia kepustakaan. Sementara, kegiatan sosialisasi diberikan kepada santriwan/santriwati agar semangatnya dalam membaca terus ter-upgrade. Kegiatan sosialisasi ini berkolaborasi dengan kakak-kakak dari Jurusan Perpustakaan UM, yaitu Kak Fidiya Aini dan Muhammad Fahim Zulkarnain.
Hari kedua, Minggu 9 Oktober 2016, diisi dengan kegiatan “Unjuk Bakat” santriwan/santriwati. Beberapa bakat yang ditampilkan diantaranya adalah baca puisi, adzan, dakwah (ceramah agama), dan banjari. Setelah itu, pada puncak acara dilakukan peresmian perpustakaan oleh Koordinator GPAN Regional Malang dan pihak pondok pesantren.
Di penghujung acara, santriwan/santriwati diberi kejutan berupa kehadiran tamu istimewa, yaitu Bapak Andrew Han, Ibu Kyouk Joo beserta tiga kerabatnya yang turut serta meramaikan kegiatan. Kedatangan beliau-beliau di acara ini merupakan bentuk silaturahmi dan kolaborasi sesama penggiat perpustakaan dan taman baca di Malang Raya.
Kegiatan diakhiri dengan doa dan foto bersama seluruh panitia, santriwan/santriwati dan pengurus PP Raudhatun Nasichin serta para tamu undangan. Meskipun demikian, kegiatan ISTANBUK tidak hanya berhenti sampai pada peresmian perpustakaan saja. GPAN Regional Malang masih memiliki harapan luas dan cita-cita tinggi atas keberlanjutan perpustakaan yang telah diresmikan, yang tentunya harus diimbangi dengan perjuangan sungguh-sungguh dan juga kerjasama yang kuat antara GPAN dan pihak pondok pesantren. Koleksi buku juga masih perlu dilengkapi, terutama untuk buku-buku bertema Islami. Oleh karena itu, GPAN Regional Malang masih akan terus menggalang donasi serta menggencarkan program socialpreneur pada angkatan berikutnya.