Harapan Yang Hanya Harapan

posted in: GPAN Pusat, Puisi | 0

Oleh : Nur Hafidhoh, S.Pd

Ibu…

Guratan nadimu

Hembusan nafasmu

Linangan air matamu

Secercah binarnya aura wajahmu

Membuatku selalu menyayangimu

Namun terkadang ku tak sadar

Ku selalu khilaf

Akan jati diri yang lemah ini

Saat hendak menyampaikan niatan baikku

Untuk masa depan ku dan keluarga kita Ibu

Engkau selalu melarangku

Engkau selalu mencegahku

Untuk mengejar impian yang bagiku itu mudah

Untuk belajar agama di asrama

Yang bagiku itu baik

Karena itulah ku jarang bisa meredam emosiku

Betapa ku ingin berkata baik

Namun kau tak pernah bertanya apa alasanku tentang harapanku

Ibu…

Ku sangat menyayangimu

Namun ku tak bisa dan tak kuat dengan raut wajah yang menyeramkan

Saat menasehatiku….

Ibu…

ku bisa apa dan ku harus bagaimana….

Ibu….

Kasihmu dari kecil sampai sekarang

Ku tahu sangat tulus

Dan begitu besar pengobananmu

Namun ku hanya ingin kau mengerti

Ku butuh pengertianmu

Ku butuh didengarkan

Ku butuh bicara

Sebelum engkau melarangku

Ibu…

Jangan salahkan aku atas keegoisanku

Yang kadang tak selembut sutera

Kadang terperosok oleh kerasnya hati ini

Yang selalu dilimuti rasa tertekan

Dan tak mengenal arti kebebasan

Ibu…

Maafkan aku

Jika ku hanya ingin berjuang hidup

Untuk melihat nafas segar pendidikan adek adek ku

Tanpa pernah ingin kau tahu

Betapa ku sangat menyayangimu

Namun dengan cara yang tak pernah

Kau , ayah dan orang lain tahu…

Sedikit seram tuturku kadang kepadamu

Karena ku bingung

Kasihmu harus ku balas dengan cara apa…

Jika ku jarang sependapat denganmu

Ku pasrahkan hidup ini

Hanya pada  Sang Ilahi Robbi

Ku bukan anak durhaka

Ku hanya ingin mencintaimu

Tanpa Kau tahu ….

Comments are closed.